Tentu telinga kita sudah tidak asing lagi apabila mendengar bahwa angka 13 adalah angka sial, yang tidak memiliki unsur hoki, yang selalu dihindari, atau apapun itu yang mendiskreditkan angka 13. Banyak sekali orang yang percaya terhadap mitos seperti itu. Bahkan ada orang yang menderita Trikaideka-phobia (takut akan angka 13). Selain itu, ramalan tentang tanggal & hari tersial, yakni hari jumat tanggal 13 (biasa disebut dengan Friday 13th) membuat segelintir orang memiliki fobia terhadap hari tersebut, yakni Paraskevidekatria-phobia.
Namun bagiku itu hanya seonggok mitos yang tak patut untuk dipercaya. Aku punya beberapa cerita yang berhubungan dengan hal akademis, yang aku alami dengan angka 13 (sekedar untuk berbagi pengalaman) yaitu:
• Pada saat aku masih duduk di bangku SMP, nomor indukku berakhiran angka 13, yakni 03041013. Namun nomor tersebut tidak berpengaruh dalam pembelajaranku, justru masa belajar di SMP adalah masa terbaikku, karena aku selalu mendapat ranking 10 besar saat itu.
• Ketika UN di SMA, nomor urutku berakhiran angka 13 juga, yakni 24002013, tapi aku ga ngalamin kesialan sedikitpun. Malahan aku lulus dengan nilai yang bisa dibilang memuaskan yakni 51,55 (akumulasi nilai dari 6 pelajaran).
• Saat mengikuti tes SNMPTN, aku dapat nomor urut yang berakhiran angka 13 lagi, yakni 3093403013. Nomor urut bangku dikelas tempat aku ikut tes juga 13. Tapi bukannya mendapat kesialan, yang aku dapat justru keberuntungan, yakni lolos dari tes SNMPTN tersebut.
Begitulah sekelumit pengalamanku dengan angka 13 yang membuatku semakin tidak percaya terhadap mitos yang secara tidak langsung mendiskriminasikan angka tersebut dibandingkan dengan angka-angka lainnya.
Sebagai orang yang beragama, kita sepatutnya tidak usah percaya terhadap mitos-mitos semacam itu. Kita lebih baik percaya pada Tuhan sebagai satu-satunya tempat kita memohon. ^_^
01 Desember 2009
Diskriminasi Terhadap Angka 13
Langganan:
Postingan (Atom)