Pendidikan informal yaitu pendidikan yang terselenggara secara alamiah di lingkungan hidup sehari-hari tanpa ada kesan yang dibuat-buat. Pendidikan informal berlangsung dalamkeluarga, kegiatan ritual keagamaan, pergaulan di tempat kerja, dan sebagainya.
- Pendidikan Informal dalam Keluarga
Keluarga merupakan satuan unit terkecil dalam kehidupan yang bersifat universal, artinya terdapat di setiap tempat dimanapun.
Jenis atau bentuk keluarga
Menurut Kamanto Sunarto (1993) keluarga dapat dibedakan dalm berbagai macam bentuk. Berdasarkan dibedakan menjadi keluarga batih (kecil) dan keluarga luas. Berdasarkan garis keturunannya dibedakan menjadi keluarga patrilinial (dari ayah), matrilineal (dari ibu), dan bilateral (dari ayah dan ibu). Berdasarkan pemegang kekuasaannya dibedakan menjadi keluarga patriarhat (ayah), matriarhat (ibu(, dan equalitarin (ayah dan ibu memiliki kekuasaan yang sam). Berdasarkan perkawinannya dibedakan menjadi keluarga monogamy, poligami dan poliandri.
Fungsi keluarga
Menurut antropolog George Peter Murdock (Sudardja Adiwikarta, 1998), keluarga memiliki 4 fungsi yang bersifat universal yaitu:
- Sebagai pranata yang membenarkan hubungan seksual antara pria dan wanita dewasa berdasarkan pernikahan
- Mengembangkan keturunan
- Melaksanakan pendidikan
- Sebagai kesatuan ekonomi
Salah satu fugsi keluarga adalah melaksanakan pendidikan, dalam hal ini orang tua adalh pengemban tanggung jawab pendidikan anak. Namun dalam keluarga luas, bahwa kakek, nenek, paman, bibi atau siapapun yang tinggal serumah dengan anak juga akan turut mempengaruhi anak tersebut.
Keluarga merupakan lingkungan pendidikan yang bersifat informal. Pendidikan dalam keluargaberlangsung atas dasar tanggung jawab kodrati dan atas dasar kasih saying yang secara naluriah ada pada orang tua. Sejak kelahirannya, anak mendapatkan pengaruh dari keluarganya. Pendidikan yang dilakukan keluarga sejak anak masih kecil akan menjadi dasar bagi pendidikan dan kehidupannya pada masa mendatang. Oleh karena itu, keluarga merupakan peletak dasar pendidikan anak.
Berbagai factor yang ada dan terjadi pada keluarga akan turut menentukan kualitas proses dan hasil pendidikan anak, misalnya jenis keluarga, status social keluarga, dan sebagainya.
- Pendidikan Informal dalam Masyarakat
Pendidikan informal dalam masyarakat antara lain dapat berlangsung melalui adapt kebiasaan, pergaulan teman sebaya, dan bahkan percakapan sehari-hari. Semuanya itu mengandung muatan pengetahuan, norma-norma, sikap, keterampilan, dsb yang cara-carnya berlangsung secara wajar dalam kehidupan sehari-hari diwariskan oleh masyarakat kepada generasi mudanya. Dalam hal ini pendidikan merupakan pewarisan social yang berfungsi untuk melestarikan nilai-nilai budaya masyarakat.
- Pendidikan Formal (Sekolah)
Sekolah sebagai pranata social
Pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan berjanjang yang terdiri atas pendidikan dasar, menengahdan tinggi (pasal 1 ayat11 UU RI no. 20 tahun 2003). Sekolah didirikan secara sengaja oleh masyarakat dalam rangka penyelenggaraan pendidikan. Dengan demikian, sekolah adalah salah satu pranata social yang memiliki tugas khusus untuk menyelenggarakan pendidikan.
Komponen sekolah.
Sekolah memiliki yang didukung oleh berbagai komponen, yakni:
- tujuan pendidikan
- manusia (guru, peserta didik, kepala sekolah, dll)
- kurikulum,
- media dan teknologi pendidikan
- sarana, prasarana dan fsilitas
- pengelola sekolah
Sekolah sebagai prarnata pendidikan formal.
Sebagai lembaga pendidikan formal, sekolah merupakan kesatuan kegiatan yang dilakukan oleh para petugas khusus dengan cara-cara yang terencana dan teratur menurut tatanan nilai dan norma yang telahditentukan untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.
Formalitas sekolah merembes ke dalam kurikulum dan pembelajaran. Formalitas sekolah berdasarkan pada status para individu yang menjadi komponennya, serta system nilai dan norma yang serba resmi, kemudianforma;itas tersebut mermbes ke dalam kurikulum dan cara pembelajaran. Sehingga cara pembelajaran yang begitu formal membuat pembelajaran terkesan artificial (dibuat-buat) dan membisankan. Semua ini akan menimbulkan hasil pendidikan yang kurang sesuai dengan harapan masyarakat atau individu.
Sekolah memang lembaga pendidikan formal, namun mungkin pelu disadari bahwa formalitas sekolah itu jangan sampai mengurangi makna pendidikan rangka sosialisasi, enkulturasi, dsb.
Fungsi pendidikan sekolah
Secara umum fungsi-fungsi sekolah yaitu:
- fungsi transmisi kebudayaan masyarakat
- fungsi sosialisasi
- fungsi integrasi social
- fungsi mengembangkan kepribadian
- fingsi untuk memoersiapkan anak untuk suatu pekerjaan
- fungsi inovasi
Perbedaan sosialisasi di sekolah dan di keluarga
Menurut Robert Dreeben perbedaan antara sosialisai di sekolah dengan di keluarga mencakup 4 aspek, yakni:
- independence (kemandirian)
- achievement (prestasi)
- universalism (universalisme)
- specifity (spesifity)
- Pendidikan Nonformal
Definisi
Pendidikan nonformal adlah jalur pendidikan diluar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang (pasal 1 ayat 12 UU RI no. 20 tahun 2003)
Fungsi
Pendidikan formal berfungsi mengembangkan potensi peserta didik dengan penekanan pada penguasaan pengetahuan dan keterampilan fungsional serta pengembangan sikap dan kepribadian professional.
Ruang Lingkup
Pendidikan nonformal meliputi pendidikan kecakapan hidup, pendidikan anak usia dini, pendidikan kepemudaan, pendidikan pemberdayaan perempuan, pendidikan keaksaraan, keterampilan dan pelatihan kerja, kesetaraan, dan pendidikan-pendidikan lain yang ditujukan untuk mengembangkan kemampuan pesrta didik.
Satuan Pendidikan
Satuan pendidikan nonformal terdidri atas lembaga kursus, pelatihan, kelompok belajar, pusat kegiatan belajar masyarakat dan majlis taklim serta satuan pendidikan yang sejenis.
Baca Selengkapnya...